Rabu, 05 Februari 2014

Analis : Perlambata Ekonomi Tak Sepenuhnya Terjadi

IQPlus, (05/02) - Kepala riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan kenaikan PDB yang dirilis BPS sebesar 5,78% memperlihatkan adanya perkiraan perlambatan ekonomi di Indonesia tidaklah sepenuhnya terjadi, karena masih adanya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang masih cukup baik.  Di sisi lain, kata Rheza, peningkatan secara bertahap belanja Pemerintah dan perbaikan kegiatan Ex-Impor juga turut dapat menopang pertumbuhan ekonomi.  "Kondisi ini sesuai dengan perkiraan kami sebelumnya yang melihat potensi yang cukup besar terutama pada tingkat konsumsi masyarakat, karena masih kuatnya daya beli masyarakat yang ditopang oleh meningkatnya mid-class yang dapat dikatakan cukup tinggi pengeluaran untuk belanjanya," ujar Rheza, melelui pesan elektoniknya, di Jakarta, Rabu.  Kemudian disisi lain Rheza menilai, bahwa tampaknya kebijakan Pemerintah (yang menurut banyak pihak) kurang sesuai dalam membiarkan pelemahan Rupiah, juga tampak terlihat. Dimana laju impor dapat ditekan dengan berkurangnya demand atas barang-barang impor, sehingga secara selisih dengan ekspor akan terlihat membaik meski laju ekspor belum terlalu signifikan peningkatannya.  "Tentunya kami tidak terlalu pesimis dengan kebijakan Pemerintah tersebut dimana diharapkan Pemerintah dapat memanfaatkan pelemahan Rupiah terhadap Dollar AS tersebut untuk lebih menggenjot ekspor dan memanfaatkan mulai pulihnya ekonomi global yang menandakan permintaan pun secara bertahap juga akan naik," tegas Rheza.  Dirinya berharap, semoga kondisi makro ekonomi Tanah Air dapat membaik melewati perlambatan global dan menepis anggapan akan rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya tanpa melihat secara riil kondisi di lapangan. "Sehingga target growth 6%-6,2% dapat tercapai nantinya," imbuh Rheza.  Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2013 tumbuh sebesar 5,78% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,62% dan konsensus estimasi sebesar 5,3%.  Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi dengan growth tertinggi di Sektor Pengangkutan -Komunikasi, yakni sebesar 10,19%. Sedangkan terendah di Sektor Pertambangan-Penggalian sebesar 1,34%. Smentara, PDB Tanpa Migas ditahun 2013 tumbuh 6,25%.  Secara triwulanan, PDB Q4-13 turun sekitar 1,42% jika dibandingkan dengan Q3-13 (QoQ), namun tumbuh sebesar 5,72% jika dibandingkan dengan Q4-12 (YoY). PDB per kapita atas dasar harga berlaku 2013, mencapai Rp 36,5 juta atau naik dibandingkan PDB per kapita 2012 yg mencapai Rp 33,5 juta. (end/as)

Tags:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar